Semua orang ingin sukses di dalam pekerjaan dan karir. Tetapi hanya sedikit yang bisa mencapainya. Keberhasilan dalam pekerjaan bisa diawali dari pilihan Anda. Pilihan yang tepat dengan usaha yang keras bisa mengantarkan Anda pada keberhasilan. Sebaliknya, pilihan yang salah bisa membawa Anda pada stagnasi atau bahkan kegagalan. Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pekerjaan agar tidak salah? Silakansimak hal-hal berikut ini :
1. Kenali diri Anda sebaik mungkin
a. Pelajari kelebihan dan kelemahan diri Anda, dan pilihlah jenis pekerjaan atau profesi yang menuntut Anda menggunakan bakat atau kelebihan Anda. Jangan coba-coba melamar pekerjaan yang menuntut Anda untuk melakukan hal-hal yang merupakan kelemahan Anda. Misal : bila Anda adalah orang yang tekun, sangat cepat dan teliti dalam berhitung tetapi pendiam dan kurang luwes dalam bergaul, maka pekerjaan di bidang Keuangan dan Akuntansi akan jauh lebih menjanjikan keberhasilan dibandingkan pekerjaan di bidang Sales atau Marketing.
b. Pahami hobi/minat Anda. Bila memungkinkan, pilihlah bidang pekerjaan yang sesuai dengan minat atau hobi Anda. Orang yang bekerja di bidang yang sesuai dengan minatnya umumnya lebih sukses. Karena kesesuaian ini akan membuat orang lebih mencintai pekerjaannya dan kecintaan pada pekerjaan biasanya akan mendorong orang untuk bekerja dengan giat, antusias, sepenuh hati dan ingin menghasilkan yang terbaik.
2. Perusahaan pertama sangat menentukan
Bila memungkinkan, awali karir Anda dari perusahaan besar yang telah memiliki sejarah panjang dan reputasi yang baik. Perusahaan semacam itu umumnya lebih menjanjikan, terlebih lagi bila itu adalah perusahaan multi nasional yang telah memiliki reputasi puluhan tahun di manca negara. Di perusahaan semacam ini kelak Anda akan mendapatkan lebih banyak kemudahan dan pilihan. Anda bisa mencoba meniti karir di perusahaan yang sama. Atau bila suatu saat Anda ingin mendapatkan tantangan baru di luar, maka biasanya “nilai jual” Anda relatif tinggi dan Anda akan memiliki keleluasaan lebih dalam menentukan pilihan perusahaan berikutnya.
3. Spesialis atau Generalis?
Terkait dengan pilihan perusahaan pertama ini adalah jenis industri dari perusahaan yang pertama Anda masuki. Apa target Anda? Ingin diakui dan mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya atas profesi Anda, atau lebih mengarah pada keinginan meniti karir sampai ke puncak manajemen perusahaan? Untuk menjadi seorang spesialis, Anda harus memilih perusahaan dengan jenis industri yang menempatkan bidang profesi Anda pada posisi yang jauh lebih dominan dibanding profesi lainnya. Hal ini biasanya juga berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan Anda. Misalnya, bila Anda adalah lulusan sekolah Informasi Teknologi dan ingin menjadi spesialis, maka pekerjaan di perusahaan konsultan software (software house) adalah pilihan yang tepat bagi Anda. Contoh lain, bila Anda adalah seorang lulusan Sekolah Tinggi Perhotelan jurusan Boga, maka pekerjaan sebagai seorang Chef atau Koki di restoran di hotel berbintang lima bisa mengantarkan Anda sampai ke puncak karir yang sangat bergengsi sebagai seorang spesialis dan bisa membuat Anda diburu perusahaan sejenis.
Sedangkan bila Anda ingin menjadi seorang generalis, maka orientasi pemilihan perusahaan yang akan Anda masuki akan berbeda. Anda tidak perlu terlalu memperhatikan jenis industri dari perusahaan yang akan Anda masuki. Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah ada tidaknya peluang karir yang cukup besar di perusahaan tersebut untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi, baik untuk karir yang linear maupun karir di bidang/departemen yang berbeda.
4. Siklus Hidup Perusahaan
Dalam memilih perusahaan yang akan Anda masuki, baik yang pertama maupun yang ke sekian, Anda juga harus mempertimbangkan life cycle atau siklus hidup dari jenis industri perusahaan tersebut. Ada jenis-jenis industri yang siklus hidupnya pendek dan sangat dipengaruhi oleh trend dan ada pula yang panjang dan sudah teruji. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh budaya dan sistem sosial ekonomi di kota/negara yang bersangkutan. Di Jakarta misalnya, kemunculan bisnis-bisnis kafe di kawasan tertentu kerap bersifat seperti "jamur di musim hujan" yang segera berguguran dan menghilang begitu musim berlalu. Jadi bila Anda ingin membangun karir yang mapan, sebaiknya Anda memilih perusahaan dengan jenis industri yang sudah teruji siklus hidupnya memang panjang.
Sumber tokhe : http://karir.com/
1. Kenali diri Anda sebaik mungkin
a. Pelajari kelebihan dan kelemahan diri Anda, dan pilihlah jenis pekerjaan atau profesi yang menuntut Anda menggunakan bakat atau kelebihan Anda. Jangan coba-coba melamar pekerjaan yang menuntut Anda untuk melakukan hal-hal yang merupakan kelemahan Anda. Misal : bila Anda adalah orang yang tekun, sangat cepat dan teliti dalam berhitung tetapi pendiam dan kurang luwes dalam bergaul, maka pekerjaan di bidang Keuangan dan Akuntansi akan jauh lebih menjanjikan keberhasilan dibandingkan pekerjaan di bidang Sales atau Marketing.
b. Pahami hobi/minat Anda. Bila memungkinkan, pilihlah bidang pekerjaan yang sesuai dengan minat atau hobi Anda. Orang yang bekerja di bidang yang sesuai dengan minatnya umumnya lebih sukses. Karena kesesuaian ini akan membuat orang lebih mencintai pekerjaannya dan kecintaan pada pekerjaan biasanya akan mendorong orang untuk bekerja dengan giat, antusias, sepenuh hati dan ingin menghasilkan yang terbaik.
2. Perusahaan pertama sangat menentukan
Bila memungkinkan, awali karir Anda dari perusahaan besar yang telah memiliki sejarah panjang dan reputasi yang baik. Perusahaan semacam itu umumnya lebih menjanjikan, terlebih lagi bila itu adalah perusahaan multi nasional yang telah memiliki reputasi puluhan tahun di manca negara. Di perusahaan semacam ini kelak Anda akan mendapatkan lebih banyak kemudahan dan pilihan. Anda bisa mencoba meniti karir di perusahaan yang sama. Atau bila suatu saat Anda ingin mendapatkan tantangan baru di luar, maka biasanya “nilai jual” Anda relatif tinggi dan Anda akan memiliki keleluasaan lebih dalam menentukan pilihan perusahaan berikutnya.
3. Spesialis atau Generalis?
Terkait dengan pilihan perusahaan pertama ini adalah jenis industri dari perusahaan yang pertama Anda masuki. Apa target Anda? Ingin diakui dan mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya atas profesi Anda, atau lebih mengarah pada keinginan meniti karir sampai ke puncak manajemen perusahaan? Untuk menjadi seorang spesialis, Anda harus memilih perusahaan dengan jenis industri yang menempatkan bidang profesi Anda pada posisi yang jauh lebih dominan dibanding profesi lainnya. Hal ini biasanya juga berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan Anda. Misalnya, bila Anda adalah lulusan sekolah Informasi Teknologi dan ingin menjadi spesialis, maka pekerjaan di perusahaan konsultan software (software house) adalah pilihan yang tepat bagi Anda. Contoh lain, bila Anda adalah seorang lulusan Sekolah Tinggi Perhotelan jurusan Boga, maka pekerjaan sebagai seorang Chef atau Koki di restoran di hotel berbintang lima bisa mengantarkan Anda sampai ke puncak karir yang sangat bergengsi sebagai seorang spesialis dan bisa membuat Anda diburu perusahaan sejenis.
Sedangkan bila Anda ingin menjadi seorang generalis, maka orientasi pemilihan perusahaan yang akan Anda masuki akan berbeda. Anda tidak perlu terlalu memperhatikan jenis industri dari perusahaan yang akan Anda masuki. Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah ada tidaknya peluang karir yang cukup besar di perusahaan tersebut untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi, baik untuk karir yang linear maupun karir di bidang/departemen yang berbeda.
4. Siklus Hidup Perusahaan
Dalam memilih perusahaan yang akan Anda masuki, baik yang pertama maupun yang ke sekian, Anda juga harus mempertimbangkan life cycle atau siklus hidup dari jenis industri perusahaan tersebut. Ada jenis-jenis industri yang siklus hidupnya pendek dan sangat dipengaruhi oleh trend dan ada pula yang panjang dan sudah teruji. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh budaya dan sistem sosial ekonomi di kota/negara yang bersangkutan. Di Jakarta misalnya, kemunculan bisnis-bisnis kafe di kawasan tertentu kerap bersifat seperti "jamur di musim hujan" yang segera berguguran dan menghilang begitu musim berlalu. Jadi bila Anda ingin membangun karir yang mapan, sebaiknya Anda memilih perusahaan dengan jenis industri yang sudah teruji siklus hidupnya memang panjang.
Sumber tokhe : http://karir.com/