===============================================================

Pelangi Budaya Bumi Merapi

Dalam upaya menggemakan dan menggelorakan potensi budaya di Kabupaten Sleman, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman akan menggelar event akbar “Pelangi Budaya Bumi Merapi”, yang acara puncaknya berupa Karnaval “Pelangi Budaya Bumi Merapi”, Minggu, 14 Desember 2008.
Event akbar “Pelangi Budaya Bumi Merapi” di penghujung tahun 2008 tersebut merupakan perpaduan dari berbagai kegiatan yang meliputi Festival Macapat Tingkat Nasional, Gelar Wayang Anak-Anak, Pameran Foto, Lomba Kreasi Kuliner Buah Tangan dan Karnaval “Pelangi Budaya Bumi Merapi”.
Sedangkan Karnaval “Pelangi Budaya Bumi Merapi” akan dimulai dari Lapangan Klebengan menuju Taman Kuliner Condongcatur Depok Sleman, dengan rute Lapangan Klebengan – Jalan Samirono – Jalan Affandi (Gejayan) – Perempatan Ring Road Condongcatur – Taman Kuliner. Rangkaian karnaval budaya ini diawali dengan Bregada, Sepeda Onthel Berbusana Jawa, diikuti dengan konfigurasi dan visualisasi yang menggambarkan makna simbolik berupa pengayoman, dinamika masyarakat yang religius, dinamis dan multikultural, kesuburan bumi Merapi, mata pencaharian masyarakat “Sembada” serta kondisi keamanan Kabupaten Sleman.
Konfigurasi dan visualisasi paling depan sebagai pembuka karnaval mengandung makna simbolik pengayoman yang menggambarkan ilustrasi bahwa setiap warga masyarakat Sleman dan siapapun yang bermukim diwilayah Sleman akan diayomi dalam suasana yang aman, yaitu dalam bentuk pethilan drama kethoprak dengan ceritera “Sumpah Palapa Gadjahmada”. Makna simbolik dinamika masyarakat yang religius, dinamis dan multi kultural secara berturut-turut digambarkan dalam kesenian badui, kobrasiswa, kuntulan, Slawatan Islam/Kristen, jathilan, angguk, seni thek-thek, gejog lesung, kelompok kesenian dari berbagai daerah.
Makna simbolik kesuburan bumi merapi digambarkan dengan penampilan 55 orang penari wayang orang yang membawa gunungan dan 100 orang penari salak pondoh. Makna simbolik mata pencaharian masyarakat “Sembada” digambarkan dalam bentuk Festival Andong Hias dengan peserta komunitas perhotelan, restoran, pariwisata, kerajinan, pendidikan, dsb dan instansi pemerintah yang memiliki kelompok binaan terkait dengan mata pencaharian masyarakat. Sedangkan makna simbolik kondisi keamanan digambarkan dengan parade Bregada ”Holobis Kuntul Baris”.
Dalam kesempatan yang sama, panitia menyediakan penghargaan dalam bentuk hadiah dan trophy kepada 5 (lima) peserta terbaik Festival Andong Hias, yang meliputi Juara I, Juara II, Juara III dan Juara Harapan I, Juara Harapan II. Sehubungan dengan hal tersebut, bagi insan pariwisata yang akan mengikuti Festival Andong Hias dapat menghubungi Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Jl. KRT Pringgodiningrat No.13 Tridadi Sleman Telp. 0274 – 869 613.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Drs. Dwi Supriyatno, MS mengungkapkan bahwa momen akhir tahun ini merupakan momen yang tepat untuk menggemakan dan menggelorakan potensi budaya Sleman. Acara "Pelangi Budaya Bumi Merapi” yang menggambarkan keanekaragaman potensi budaya lokal yang langsung bersentuhan dengan masyarakat yang meliputi upacara adat, upacara tradisi budaya, sanggar-sanggar seni budaya, dan sebagainya. Diharapkan dengan acara "Pelangi Budaya Bumi Merapi” masyarakat akan semakin mengenal dan mencintai budaya sendiri sebagai kekayaan yang adiluhung. Selanjutnya diharapkan pula dengan momen ini masyarakat dapat memberikan apresiasi positif sekaligus berupaya untuk melestarikan dan “nguri-uribudaya yang apabla diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan daya tahan budaya terhadap pengaruh negatif akulturasi budaya sebagai salah satu akibat globalisasi.
Dwi mengharapkan event “Pelangi Budaya Bumi Merapi” seperti ini dapat menjadi event akbar tahunan yang mampu memberikan daya tarik terhadap wisatawan untuk datang berkunjung ke Sleman pada khususnya dan DIY pada umumnya.

Sumber tokhe :

Your Ad Here

Mesin Pencari Pekerjaan